Mapping Data Dengan Menggunakan Twitter API

Nabil
5 min readApr 28, 2021

--

Credit: Twitter (https://about.twitter.com/en/who-we-are/brand-toolkit)

Pemanfaatan platform twitter sebagai sumber data

Membuat word cloud untuk kata terbanyak

Untuk tutorial, silakan langsung ke bagian Mari Kita Mulai

Twitter merupakan salah satu media sosial populer didunia. Platform besutan Jack Dorsey @jack ini dibangun pada tahun 2006 di negeri paman sam yang awalnya bernama twttr. Twitter memiliki tampilan yang sederhana dan mudah dimengerti. Meski hanya dibatasi 280 huruf tiap postingan, tetap memiliki tempat tersendiri bagi penggunanya, khususnya anak muda.

Twitter awalnya bernama twttr

Trending merupakan fitur yang menjadi nilai jual dari platform ini. Demi memenuhi kebutuhan bersosial media untuk para netizen, platform ini terus menambah fitur-fitur baru seperti Fleets dan Space. Fleets adalah fitur dimana pengguna bisa menambahkan postingan yang akan hilang setelah 24 jam. Sedangkan Space merupakan tempat untuk melakukan siaran suara secara langsung, dimana semua orang bisa menjadi pembicara maupun hanya menjadi pendengar yang baik.

Disamping itu, twitter memiliki Developer tools yaitu Twiter API. Dengan tools tersebut, developer mampu memanen data yang ada pada platform dengan API yang sudah disediakan oleh pihak Twitter. Pengguna cukup mendaftarkan diri dengan akun twitter, maka mereka sudah bisa menikmati fitur-fitur yang ada didalamnya.

Mari Kita Mulai.

Tools yang diperlukan

Twitter API

Tweepy

NLTK

Gephi

Google Colab

Cara Mendaftar Akun Twitter API.

Halaman awal dari web developer.twitter.com
Halaman untuk permohonan apply API Twitter (dok: Pribadi)

https://developer.twitter.com/en/apply/user.html

Kunjungi link diatas atau klik disini untuk mendaftar Twitter API. Proses registrasi cukup menggunakan akun pribadi maupun akun alternatif, jika menghendaki.

(dok: Pribadi)

Pilih pilihan yang sesuai. Karena tutorial ini adalah tugas kuliah, saya memilih Academic > Student.

Pastikan anda menjawab pertanyaan yang tertera dengan baik untuk menghindari lambatnya verifikasi oleh pihak Twitter.

Ilustrasi Dashboard (dok: Pribadi)

Setelah akun berhasil dibuat, mulai buat aplikasi dengan klik Create Project pada halaman dashboard

Aplikasi yang telah dibuat (Dok: Pribadi)

Aplikasi yang telah dibuat dapat diakses melalui menu overview

Mendapatkan API Key, API Secret Key, Access Token, dan Access Token Secret

Untuk mendapatkannya, kunjungi halaman tempat aplikasi kita pada halaman berikut

https://developer.twitter.com/en/portal/projects-and-apps

Arahkan pada menu Keys and tokens Sesuai gambar.

Mendapatkan key yang diperlukan. (dok: Pribadi)

Untuk menu consumer keys, kita akan mendapatkan key berikut saat menekan tombol “Regenerate”

API Key

API Secret Key

Sedangkan pada menu Authentication Tokens, kita akan mendapatkan key berikut

Bearer Token

Access Token

Access Token Secret

Pastikan kamu mencatat token tersebut, karena token tersebut hanya bisa dibuka sekali saja.

Waduh, saya terlanjut ngeclose tapi belum nyimpen. Gimana, dong?

Tenang, kamu dapat regenerate ulang token tersebut dengan catatan token lama kamu akan hangus dan tergantikan dengan token baru.

Menginstall Plugin

Pastikan Gephi telah terinstall.

Sebelum mulai mengolah, install terlebih dahulu plugin TwitterStreamingImporter pada menu Tools > Plugin

Plugin TwitterStreamingImporter sudah terinstall (dok: Pribadi)

Tampilan setelah terinstall.

Buka Window > Twitter Streaming Importer untuk menampilan window Twitter Streaming Importer.

Window Twitter Streaming Importer muncul.

Mulai Mengambil Data dari Twitter

Klik tombol Credentials pada menu Twitter Streaming Importer

Masukkan API Key, API Secret, Access Token, dan Access Token Secret.

Tambahkan keyword yang ingin dicari. Tekan Add.

Tips: Gunakan keyword yang sedang Trending untuk mempercepat perolehan data

Setelah keyword ditambahkan, klik connect untuk mulai mengambil data dari Twitter.

Jika dirasa data sudah cukup, klik disconnect.

Tampilan data yang sudah didapatkan, yaitu lebih dari 5000 tweets (dok: Pribadi)

Nodes adalah akun twitter, sedangkan Edges adalah tweet.

Export ke .csv

Klik Data Laboratory > Export table

Data yang sudah tereksport ke .csv dapat dibuka menggunakan Microsoft Excel

Tampilan .csv pada aplikasi Microsoft Excel. Apakah ada tweetmu disitu? (dok: Pribadi)

“Wah kok kacau gitu datanya, terus gimana mau baca?”

Data .csv tidak akan kita baca begitu saja melalui Excel. Kita akan mengolah data tersebut dengan script python yang dijalankan pada Google Colab.

Mapping Data.

import library yang diperlukan ke script python

import pandas as pd
import numpy as np
import re
import nltk
import matplotlib.pyplot as plt
%matplotlib inline

Upload file .csv ke Google Colab.

Tambahkan code berikut untuk membaca file .csv

dataset = pd.read_csv(“scraper irene.csv”)

scraper irene.csv adalah nama file .csv saya. Bisa disesuaikan dengan nama file masing-masing.

dataset.head()
Output dari dataset.head()
label = dataset[‘Label’]label[:10]

Text Cleaning

NLTK

import library NLTK

Stopword English

Mengambil stopword english. Untuk Bahasa Indonesia, cukup ganti english dengan indonesian.

Menghapus tanda baca

Generating Word Cloud

Menampilkan wordcloud

Output

--

--

No responses yet